Keliling Old Trafford Bersama Legenda MU Andy Cole
Minggu, 19 Februari 2012 | 07:59
Saya ikut paket Legend Tours. Menariknya, dalam tur ini, peserta tidak hanya diajak keliling stadium yang dikenal sebagai the Theatre of Dream, tapi juga ditemani oleh legenda Setan Merah, Andy Cole.
Pemandu tur yang sudah bersama MU selama sepuluh tahun, Terry Connor memulai tur dengan mengajak rombongan ke sisi Utara stadion, yang sejak tahun lalu dinamakan Sir Alex Ferguson Stand, sambil bercerita sedikit sejarah tentang Old Trafford, yang dibangun tahun 1910.
Selanjutnya, kami dibawa ke tempat duduk bagian penyandang cacat. Sudut yang bisa memungkinkan melihat ke empat sisi stadion dengan jelas. Tentu saja, sembari mendengarkan cerita kejayaan klub yang sudah memenangkan 19 gelar Liga Inggris itu.
Cerita soal MU jadi terasa lebih seru saat Andy Cole beberapa kali berbagi cerita untuk melengkapi cerita sang pemandu tur.
“Untuk pecinta Manchester United seperti saya, hal ini membuat saya lebih dekat dengan klub ini,” kata salah seorang peserta tur yang berasal dari Amerika. “Bisa menyentuh langsung markas tim ini, dan juga berbincang-bincang dengan legenda hidup klub ini.”
Kami lalu diajak ke bagian luar stadium yang dinamakan Munich Tunnel. Sebuah terowongan yang dipersembahkan untuk mengingat tragedi kecelakaan Munich tahun 1958.
Dihiasi dengan foto dan papan penjelasan, Connor menjelaskan terowongan tersebut menjadi tembok abadi yang mengingatkan bagaimana Manchester United bangkit dari keterpurukan, menjadi klub terbaik di dunia yang terusmemenangkan piala.
Selesai dengan cerita masa lampau, sesi berpindah dimana peserta diajak merasakan menjadi pemain MU.
Kami menuju Dressing Room, tempat para pemain berkumpul setelah mengenakan seragam untuk diberikan briefing oleh Sir Alex.
Ruangan berdinding kayu tersebut dihiasi dengan seragam replika skuad United saat ini, sementara di sisi depan, terdapat dua papan tulis magnetik. Satu untuk membahas formasi, sementara yang lain digunakan untuk mengatur strategi saat tendangan bebas dan tendangan penjuru.
Connor juga bercerita tentang kebiasaan Rio Ferdinand yang sering kali menggunakan iPod dock dan memasang lagu keras-keras untuk memompa semangat pemain lainnya sebelum pertandingan.
Layaknya pemain MU, peserta kemudian beranjak ke terowongan dimana para pemain berbaris memasuki lapangan.
Andy Cole, yang pindah dari Blackburn Rovers ke MU pada Januari 1995, berbagi perasaannya ketika dia pertama kali menginjak terowongan tersebut. "Sangat was-was," katanya.Connor kemudian menyalakan suara yang memerdengarkan gemuruh riuh penonton, seolah-olah peserta tur adalah pemain yang hendak bertanding.
Beberapa fans pun langsung berteriak-teriak, come on lads, come on!, seolah mereka sungguhan bertanding.
Dari terowongan tersebut, rombongan dibawa ke Dugout, atau tempat duduk pemain cadangan dan pelatih pada saat pertandingan berlangsung.
Peserta diperbolehkan untuk menduduki kursi berbahan kulit berwarna merah tersebut, mencoba apa rasanya duduk di bangku tersebut.
Di penghujung tur, kami di bawa ke ruang konferensi pers, di mana pelatih dan pemain Manchester United biasanya mengadakan sesi tanya-jawab dengan wartawan pasca pertandingan.
Pada kesempatan tersebut, peserta diperbolehkan untuk bertanya kepada Andy Cole tentang apa saja selama kurang lebih setengah jam.
Sesi tersebut awalnya sangat kaku. Namun beberapa kemudian, sesi berubah menjadi lebih santai dan lebih hidup, layaknya perbincangan panas antar kawanan gila sepakbola, terutama ketika Andy Cole berdebat mengenai kepergian Fabio Capello sebagai pelatih Inggris.
Pada akhirnya, tur ini tidak hanya membawa kesenangan tersendiri bagi para pengunjung, tapi juga untuk sang striker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar